SITARO — Suasana penuh warna dan semangat menyelimuti Sitaro Masadada Park, Jumat (01/08/2025), saat ratusan anak memeriahkan Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025. Namun lebih dari sekadar keramaian, perayaan ini menyampaikan pesan penting: anak bukan hanya penerus bangsa, tetapi juga suara masa kini yang patut didengar.
Dengan mengusung tema nasional “Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045”, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) mempertegas komitmennya untuk membangun generasi masa depan yang tidak hanya cerdas, tapi juga terlindungi secara utuh.
Yang menarik, anak-anak dari PAUD dan TK se-Siau tampil dalam parade penuh makna, mengenakan pakaian profesi, busana adat, hingga hasil kerajinan lokal. Parade ini bukan sekadar atraksi, tetapi gambaran imajinasi masa depan anak-anak yang tengah dirawat sejak dini.
Bupati Sitaro, Chyntia Ingrid Kalangit, S.KM, menyampaikan bahwa pemenuhan hak anak tidak boleh dipandang sebelah mata. Ia menegaskan, “Sudah menjadi tanggung jawab kita bersama—pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan media—untuk memastikan setiap anak tumbuh di lingkungan yang aman dan penuh cinta.”
Bukan hanya soal hak untuk tumbuh, tapi juga hak untuk bermimpi. Chyntia mengungkapkan rasa harunya melihat anak-anak mengenakan seragam profesi seperti dokter, tentara, dan guru. “Itu adalah gambaran dari cita-cita dan harapan. Tapi orang tua juga harus menjadi contoh nyata, bukan hanya berharap anak hebat, tapi juga menjadi pribadi yang layak ditiru,” ujarnya.
Menariknya, peringatan HAN kali ini juga menjadi panggung bagi suara anak sendiri. Forum Anak Daerah diberikan ruang untuk membacakan poin-poin penting aspirasi mereka di hadapan para pemimpin daerah. Inilah bentuk konkret partisipasi anak dalam pembangunan.
“Lebih jauh, momen HAN ini menjadi cermin bahwa hak-hak anak tak boleh berhenti pada tataran wacana. Perayaan semacam ini menjadi evaluasi: sudah sejauh mana kita memberi ruang, mendengar suara, dan membuka jalan bagi anak untuk berdaya.
“Anak-anak hari ini bukan sekadar masa depan, tapi juga bagian penting dari pembangunan hari ini. Kita tidak bisa bicara Indonesia Emas 2045 tanpa memastikan anak-anak Sitaro bahagia dan sehat hari ini,” tutur Chyntia.
Peringatan Hari Anak Nasional 2025 di Sitaro telah meninggalkan jejak yang berbeda: bukan hanya hiasan panggung dan parade meriah, tapi juga tekad nyata membangun peradaban yang berpihak pada anak. Sebuah langkah kecil, tapi menentukan arah besar bangsa.
