
MANADO — Panitia Liga Galakarya Piala Gubernur Sulawesi Utara 2025 akhirnya langsung menggelar rapat evaluasi, Rabu (27/8/2025) sore ini menyusul kisruh yang terjadi pada laga antara tim Pemkab Sitaro melawan Pemkot Manado pada Senin (25/8/2025) lalu.
Pertandingan yang berlangsung sengit membuahkan kekalahan tim Sitaro 3:1 dari Pemkot Manado berbuntut protes dari Sitaro karena belakangan diketahui persyaratan Tim Pemkot Manado tidak lengkap dalam mengikuti turnamen Liga Galakarya, serta mengadopsi pemain luar yang bukan berasal dari instansi Pemkot Manado sendiri.
Tim Pemkab Sitaro melayangkan protes tersebut bukan karena kekalahan sebab sehari sebelumnya atau sebelum dimulai pertandingan, menejer tim Sitaro, Irwan Masikome sudah menyerahkan berita acara hasil protes ke panitia.
Protes dilayangkan Sitaro ini memicu reaksi dari skuad Pemkot Manado hingga berbuntut kisruh. Kondisi ini pun memunculkan spekulasi kalau kedua tim tersebut telah didiskualifikasi oleh Panitia Liga Galakarya.
Meski muncul isu adanya diskualifikasi ini, namun panitia menegaskan belum ada keputusan resmi atas sanksi kepada kedua tim tersebut.
“Kami masih akan menggelar rapat evaluasi sore ini bersama KONI Sulut dan PSSI. Kami panitia akan memberikan klarifikasi. Semua keputusan akan diambil secara objektif dan sesuai regulasi yang berlaku. Jadi belum ada keputusan diskualifikasi hingga rapat evaluasi tuntas digelar,” tegas Ketua Panitia Liga Galakarya, Nolvy Kilanta didampingi Sekretaris, Feliks Lasut dan Bendahara Panitia, Junifer Kaparang.
Panitia juga memastikan bahwa jalannya Liga Galakarya tetap akan mengedepankan sportivitas dan fair play, sehingga setiap keputusan yang diambil tidak boleh merugikan salah satu tim secara sepihak.
Liga Galakarya sendiri masih akan berlanjut sesuai jadwal, sambil menunggu hasil resmi rapat evaluasi yang akan segera diumumkan kepada publik.
“Sepak bola adalah hiburan sekaligus wadah persaudaraan. Kami ingin Liga Galakarya terus berjalan sukses, apa pun keputusan terhadap tim kami,” tambah Kilanta. [anr]