
MANADO – Sosok millenial Corry Angelica Waleleng kini tengah menjadi buah bibir publik Sulawesi Utara. Dikenal akrab dengan sapaan Angel Waleleng, perempuan muda berbakat ini tidak hanya mengharumkan nama daerah di kancah internasional, namun juga aktif menghidupkan kembali semangat kebudayaan lokal daerah Bumi Nyiur Melambai.
Siapa sosok Angel Waleleng sebenarnya..? Dia merupakan lulusan bergengsi Universitas Indonesia (S1) dan melanjutkan pendidikan magister di Inggris, dengan gelar Master of Science in International Development dari The University of Manchester, United Kingdom.
Latar belakang pendidikannya yang kuat membuatnya kerap dilibatkan dalam forum-forum internasional, khususnya di lingkup Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), di mana ia berperan aktif dalam isu-isu pembangunan global.
Tak hanya itu, dalam setahun terakhir, nama Angel kerap menghiasi berbagai kegiatan festival kebudayaan di Sulawesi Utara. Kehadirannya menjadi representasi nyata generasi muda yang mencintai dan mempromosikan warisan budaya leluhur di tengah modernitas.
Angel lahir dari keluarga yang juga sarat dedikasi bagi bangsa. Ayahnya, Brigjen TNI (Purn) Bonifacius Jerry Waleleng, SE, merupakan mantan Kepala Bandan Intelijen (Kabinda) Daerah Papua Barat, sementara sang ibu, Dra. Conny Runtuwene, M.Th, dikenal sebagai pelayan Tuhan yang aktif dalam pelayanan rohani.
Saat diwawancarai oleh sejumlah netizen Sulut di kediamannya di kawasan Tikala, Manado, Angel mengungkapkan motivasinya.
“Ini merupakan bentuk eksistensi saya untuk mempraktikkan apa yang saya dapatkan, baik dari perkuliahan maupun dari pengalaman hidup saya selama berkecimpung di PBB. Harapan saya, Sulut dan Manado ke depan bisa menjadi lebih baik. Dengan pengalaman yang saya punya, saya berharap bisa menyumbangkan pikiran dan praktik nyata yang positif bagi pemerintah dan masyarakat,” tuturnya penuh semangat.
Keaktifan Angel Waleleng di dunia internasional dan lokal menjadi inspirasi tersendiri, terutama bagi generasi muda Sulawesi Utara. Ia membuktikan bahwa dengan pendidikan, komitmen, dan kecintaan pada daerah, seorang anak bangsa dapat membawa perubahan nyata, dari panggung global hingga ke akar budaya lokal.
“Menjadi milenial bukan berarti meninggalkan identitas budaya. Justru kita punya tanggung jawab untuk membawanya ke pentas dunia,” pungkasnya. [anr]
BERIKUT DOKUMENTASI BIODATA & KARIER CORRY ANGELICA WALELENG :



