
MANADO-Tragedi terbakarnya KM Barcelona berbuntut panjang. Pasalnya, Document Of Compliance (DOC) atau dokumen yang diterbitkan untuk perusahaan pelayaran yang telah memenuhi persyaratan International Safety Management Code (ISM Code) dari PT Surya Pacific Indonesia dibekukan pihak Kementerian.
Hal ini berimbas pada 6 kapal Surya Pacifik Indonesia untuk sementara tidak bisa berlayar. Dengan tidak beroperasinya enam kapal tersebut menimbulkan keresahan pada masyarakat yang ada di daerah kepulauan, khususnya diwilayah Nusa Utara. Yang sangat mengandalkan transportasi Kapal Laut untuk aktifitas antar pulau dan ke Ibukota Provinsi Sulut Kota Manado.
Karena dari 6 Kapal tidak bisa beroperasi, hanya ada satu kapal yang harus melayani ribuan warga Sangihe dan Talaud akibatnya harga tiketpun melambung dan terus dikeluhkan warga.
Dengan adanya persoalan tersebut, saat pembahasan Ranperda RPJMD tahun 2025-2029, Ketua Pansus Louis Carl Schramm menaruh perhatian serius.
Ini dibuktikan, saat Rapat pembahasan Restra bersama Dinas Perhubungan, yang dihadiri Sekretaris Dinas, Stenly Patimbano, Ketua Fraksi Gerindra, Louis Schramm secara tegas meminta agar dinas perhubungan membantu agar Ijin yang dibekukan bisa kembali dibuka.
” Kasihan mereka yang ada di Kepulauan semuanya menjadi sulit, kami pun terus menerima keluhan mereka. Kami minta dinas membantu , jangan persulit lagi warga Nusa Utara. Saat ini yang melayani ribuan warga hanya 1 kapal bagaimana mungkin bisa seimbang dengan ribuan warga, sedangkan ada Kapal Barcelona masih saja terasa kurang apalagi dengan dihentikan pelayaran. Kami berharap agar solusi secapatnya,” tegas Ketua Fraksi Gerindra ini.
Sementara itu, Dinas Perhubungan melalui Sekretaris Dinas Stenly Patimbano, memastikan akan membantu memfasilitasi agar Ijin yang dibekukan bisa dibuka kembali.
” Setelah semua syarat yang dimintakan dipenuhi oleh perusahan PT Surya Pasific Indonesia (SPI) dan perbaikan yang dilakukan , kami tentunya akan bersama-sama dirjen sehingga prosesnya bisa percepat. Kami sangat paham juga kondisi disana yang memang masih sangat terbatas armada kapal penumpang,” ujar Patimbano.
Adapun 6 kapal yang tidak bisa berlayar antara lain Barcelona l, Barcelona ll, Barcelona lll, Barcelona V, Marina Bay dan Venecian. (mom)