BerandaLiputan KhususDPRD Sulut Gelar Rapat Paripurna Penyampaian/Penjelasan Gubernur Terhadap Ranperda RPJMD 2025-2029

DPRD Sulut Gelar Rapat Paripurna Penyampaian/Penjelasan Gubernur Terhadap Ranperda RPJMD 2025-2029

DPRD SULUT, Selasa (22/7/2025) melaksanakan Paripurna dengan agenda penyampaian/penjelasan Gubernur Sulut Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus terhadap Ranperda RPJMD Provinsi Sulut tahun 2025-2029, sekaligus Penyampaian/Penjelasan terhadap KUA dan PPAS Perubahan APBD Provinsi Sulut Tahun Anggaran 2025. Sekaligus pemandangan umum fraksi terhadap Ranperda RPJMD.


Paripurna ini dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Sulut Fransiscus A Silangen, didampingi tiga Wakil Ketua Michaela Paruntu, Royke Anter, Stella Runtuwene. Dan dihadiri langsung Gubernur Sulut Mayjen (Purn) Yulius Selvanus dan Wakil Gubernur Victor Mailangkay Forkopimda, serta pejabat Pemprov Sulut.

Dalam Paripurna ini Ketua dewan menyampaikan atas nama pimpinan dan segenap anggota DPRD provinsi sulawesi utara menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas musibah terbakarnya kapal barcelona v yang sedang berlayar dari talaud menuju manado beberapa waktu lalu.


Musibah ini telah mengguncang hati kita semua, terlebih bagi keluarga para penumpang dan awak kapal yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut. Kepada para korban yang meninggal dunia.


“Kami sampaikan doa tulus: semoga mereka mendapat tempat terbaik di sisi tuhan yang maha kuasa. Dan bagi keluarga yang ditinggalkan, kami doakan agar diberikan kekuatan dan ketabahan menghadapi cobaan ini,”kata Ketua Dewan Fransiscus A Silangen.

Ketika menyampaikan penjelasan terhadap Ranperda RPJMD 2025-2029, Gubernur menyatakan ajakan seluruh pihak yang hadir pada Rapat Paripurna untuk mari bersama-sama berempati dan bersimpati kepada para korban kebakaran Kapal Barcelona 5 dari Talaud ke Manado di perairan dekat Pulau Talise pada hari minggu kemarin.

” Mari kita doakan, semoga para korban yang selamat senantiasa diberikan kekuatan untuk cepat pulih, dan semoga kepada keluarga korban meninggal dunia, diberikan ketabahan dan penghiburan Kejadian ini, kiranya menjadi perhatian dan pembelajaran kita bersama, agar ke depan peristiwa/kejadian seperti ini dapat lebih diminimalisir,”ungkap gubernur.


Pada kesempatan itu, Gubernur Sulut Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak, atas dedikasi dan kerjasamanya, sehingga banyak korban yang bisa diselamatkan. Semoga Tuhan menyertai setiap niat dan langkah baik kita ini.

Kemudian, sehubungan dengan pelaksanaan rapat paripurna ini, gubernur menyampaikan atas nama Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada Ketua Dewan, para Wakil Ketua dan segenap Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara atas dedikasi dan komitmen kuatnya untuk bersama-sama mengawal rencana pembangunan daerah ini ke depan, sekaligus atas kesempatan yang diberikan kepada saya selaku Pimpinan Daerah untuk menyampaikan penjelasan terkait Ranperda tentang RPJMD Provinsi Sulut Tahun 2025-2029.


Gubernur Sulut dalam penyampaian tersebut kemudian menjelaskan terkait beberapa hal penting dan urgensi dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.(RPJMD) Provinsi Sulut Tahun 2025-2029.


Jadi, secara umum dokumen RPJMD ini memiliki peran yang penting sekali, karena ini adalah pedoman kita bersama untuk pembangunan selama lima tahun ke depan. Berdasarkan aturan, dokumen ini memang harus selesai disusun paling lambat enam bulan setelah kepala daerah dilantik.

RPJMD ini adalah terjemahan dari visi, misi, dan program yang saya dan Bapak Wakil Gubernur usung. Kami ingin mewujudkan hal tersebut dalam sebuah kerangka pembangunan yang jelas, bisa diukur, dan tentunya selaras dengan rencana pembangunan dari tingkat nasional sampai lokal.


Artinya, kita pastikan RPJMD ini sesuai dengan RPJPN 2025-2045, RPJPD 2025-2045, RPJMN 2025-2029, dan RTRW kita. Kami juga sudah mempertimbangkan hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RPJMD, Rencana Induk Pembangunan Jangka Panjang Infrastruktur Daerah (RIPJPID), evaluasi capaian pembangunan lima tahun sebelumnya, serta sagai dokumen din perencanaan penting.

“Nantinya, RPJMD Sulawesi Utara akan jadi panduan utama bagi semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra) mereka masing-masing. Bahkan, ini juga akan jadi masukan berharga bagi penyusunan RPJMD Kabupaten/Kota se-Sulawesi Utara Sekarang, mari kita lihat bagaimana gambaran umum capaian pembangunan di Sulawesi Utara dari beberapa indikator makro pembangunan kita sbb


1) Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Utara terus menunjukkan tren kenaikan dan selalu berada di atas ratarata nasional. Contohnya, di Triwulan IITahun 2025 ini, ekonomi kita tumbuh 5,62%, sementara nasional di angka 4,87% sktor yan paling banyak menyumbang adalah Pertanian, perhutanan ,Perikanan, disusul Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, serta Industri Pengolahan. Kota Manado punya kontribusi terbesar, yaitu 28,14% Ke depan, kita sangat optimis, bersama semangat Bapak Presiden, untuk mencapai 7%pertumbuhan ekonomi di akhir tahun 2025 dengan menggalakkan potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang ada dan juga mengoptimalkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), serta Koperasi.

2) Angka Kemiskinan dan Kemiskinan Ekstrem Angka di Sulut menunjukkan tren penurunan dan selalu di bawah rata-rata nasional. Data 2024 menunjukkan persentase penduduk miskin kita 6,70% jauh di bawah nasional 8,57 % Begitu juga angka kemiskinan ekstrem, yang terus menurun menjadi 0,56% sementara nasional 0,83%

3) Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Sulawesi Utara juga menunjukkan tren menurun, meski masih sedikit di atas ratarata nasional, yaitu 6,03% dibanding Nasional 4,76% Dengan adanya peningkatan investasi dan pergerakan ekonomi di Sulawesi Utara, serta pengembangan sumber daya alam (SDA), kita harapkan ini akan terus menurunkan TPT kita.

4) Gini Ratio Indikator ini menggambarkan kesenjangan pendapatan. Gini Ratio Sulawesi Utara mencapai 0,34% (kategori sedang), jauh lebih baik dari angka T: nasional 0,388. Artinya, kesenjangan mc pendapatan di daerah kita relatif lebih kecil.


5) Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sulawesi Utara selalu menunjukkan tren peningkatan dan selalu di atas rata-rata nasional, yaitu 75,68 sementara Tpi nasional 74,20 Ini menunjukkan kualitas la hidup masyarakat kita terus membaik.

Berdasarkan evaluasi pembangunan dan isu-isu global, nasional, serta regional, ada
beberapa isu strategis di Sulawesi Utara Yang harus kita selesaikan dalam lima tahun Isu-isu tersebut yaitu:

1) berantasan Korupsi dan Narkoba.
2) Kualitas SDM yang masih perlu ditingkatkan
3) Pembangunan Sektor Kebudayaan yang belum optimal
4) Kinerja Sektor Pariwisata yang belum optimal
5) Kinerja Industri Pengolahan yang belum optimal
6) Realisasi Investasi yang perlu terus digenjot
7) Peningkatan komoditas unggulan
8) Peningkatan Konetktivitas
9) Pemerataan akses infrastruktur Dasar
10) Ketahanan Pangan, Energi dan Air
11) Tata Kelola Pemerintahan
12) Transparansi dan Akuntabilitas Kinerja

Memperhatikan isu-isu strategis ini, maka untuk tahun 2025-2029, Sulawesi Utara mengusung Visi Menuju Sulawesi Utara Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan Untuk mencapai visi tersebut, kami merumuskan 8 Misi yang setiap misinya punya tujuan, sasaran, dan program tas. Mari kita lihat misi-misi tersebut secara singkat sbb :

1) Mencegah dan Memberantas KKN serta Narkoba”. Ada 2 Tujuan, 2 Sasaran, dan 6 Program Prioritas. Indikator keberhasilannya adalah Nilai Survey Penilaian Integritas (SPI) dan Prevalensi Penyalahgunaan Narkoba.

2) Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Punya 1 Tujuan, 3 Sasaran, dan 10 Program Prioritas Indikator utamanya adalah Indeks Modal Manusia (IMM).

3) Membangun Perekonomian Daerah Ini punya 1 Tujuan, 2 Sasaran, dan 15 Program Prioritas. Indikator keberhasilannya adalah Pertumbuhan Ekonomi.

4) Memperkuat Daya Saing Daerah dan Internasional Dengan 1 Tujuan, 2 Sasaran, dan 12 Program Prioritas. Indikator utamanya adalah Indeks Daya Saing Daerah.

5) Meningkatkan Ketahanan pangan, Energi, dan Air yang Merata dan Berkelanjutan”. Ada 2 Tujuan, 2 Sasaran, dan 8 Program Prioritas. Indikator pentingnya adalah Indeks Ketahanan Pangan Daerah, Indeks Energi Daerah: Kapasitas Air Baku, dan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup.

6) Memperbaiki Tata Kehidupan Masyarakat Yang Tertib, Aman, Nyaman Dengan Melestarikan Nilai-Nilai Budaya Yang Berkearifan Lokal”. Ada 2 Tujuan dan 2 Sasaran. Indikator utamanya adalah Indeks Penyelenggaraan Trantibumlinmas dan Indeks Pembangunan Kebudayaan.

7) Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik”. Punya 1 Tujuan dan 1 Sasaran. Indikator utamanya adalah Indeks Reformasi Birokrasi.

8) Meningkatkan Sistem Pengelolaan Keuangan Daerah Yang Akuntabel dan Transparan”. Dengan 1 Tujuan dan 2 Sasaran.


Indikator keberhasilannya adalah Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah Untuk mewujudkan kedelapan misi ini, kami sudah siapkan 17 Program Unggulan dan 45 Kegiatan yang akan jadi fokus utama kita dari tahun 2025 sampai 2029. Beberapa progres yang sudah kita capai di antaranya.

1) Pemberian Makanan Bergizi Gratis: Kita sudah punya 7 SPPG (Sentra Produksi Pangan Gizi) yang beroperasi, dan ada 75 usulan kesiapan lahan SPPG dari 15 Kabupaten/Kota.

2) Universal Health Coverage (UHC) tingkat Provinsi: Cakupan kepesertaan kita sudah mencapai 102,5876. Paling tinggi di Kota Bitung (95,954) dan paling rendah di Kabupaten Bolaang Mongondow (59,89Y42). Kita terus dorong agar semuanya tercakup.

3) Pembangunan sekolah-sekolah Untuk SMA Taruna Nusantara di Langowan,lahannya sedang dalam tahap pematangan. Kita juga sedang mengoordinasikan persiapan lahan untuk SMA Garuda di Kabupaten Bolaang Mongondow dan Sekolah Rakyat di Kabupaten Minahasa, Kota Manado, dan Kabupaten Bolaang Mongondow.

4) Pembangunan RSUD Bolaang Mongondow Selatan Ini sudah mulai dikerjakan.Visi dan 8 Misi, Tujuan dan sasaran yang saya sebutkan tadi, kemudian kita jabarkan lagi dalam strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah 2025-2029, yang diatur dalam penahapan pembangunan setiap tahun. Dimana, tahapannya adalah

1) Tahun 2025 Fokus kita adalah Menuju Sulawesi Utara Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan melalui Pariwisata dan Ketahanan Pangan.

2) Tahun 2026 Kita akan fokus pada Penguatan SDM, Agrobisnis dan Pariwisata yang Didukung Regulasi dan Inovasi.

3) Tahun 2027 Ini adalah tahap Percepatan Peletakan Fondasi transformasi Sulawesi Utara yang Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan.

4) Tahun 2028 Tahap Pemantapan Fondasi Transformasi Sulawesi Utara yang Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan.

5) Tahun 2029 Kita akan mengarah pada Perwujudan Fondasi Transformasi Sulawesi Utara yang Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan.

6) Tahun 2030 Ini adalah tahap Akselerasi Transformasi Menuju SDM Unggul, Ekonomi Hijau dan Digitalisasi Inklusif Berkelanjutan.

Dari penahapan pembangunan ini, selanjutnya akan dijabarkan lebih detail dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) setiap tahunnya Dalam Arahan Pembangunan Wilayah 2025-2029, ada banyak rencana kegiatan besar yang akan kita laksanakan. Ini akan didukung oleh pembiayaan dari APBN, APBD Provinsi Sulawesi Utara, serta skema pembiayaan kreatif seperti Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), Corporate Social Responsibility (CSR), dan lain-lain. Lokasinya tersebar di seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Utara, antara lain:

1) Pembangunan Jalan Tol ManadoAmurang.
2) Pembangunan Jembatan Bitung-Lembeh.
3) Pembangunan Bandara Lembeh.
4) Pembangunan jembatan jalan Tololiu-Supit (pelebaran ruas lingkar Manado Ring Road |).
5) Pembangunan Simpang Susun Transmart Manado.
6) LRT (Light Rail Transit) Lintas Malalayang – Wenang – Pall 2 – Mapanget di Kota Manado.
7) Penyelesaian jalan Manado Outer Ring Road (MORR) III.
8) Peningkatan status jalan lingkar Pulau Salibabu — Kabupaten Kepulauan Talaud.
9) Program Pengelolaan Perkeretaapian di berbagai kabupaten/kota.
10) pembangunan SPAM KEK Likupang dan
Spam Regional Bimatara.
11) Pembangunan Akuifer Buatan Simpanan
Air Hujan (APSAH) di daerah kepulauan.
12) Pembangunan Daerah Industri Lolak Atas dan Optimalisasi Bendungan Lolak.
13) Lanjutan revitalisasi Danau Tondano.
14) Program Ketangguhan Banjir Perkotaan di Kota Manado.
15) Pembangunan Sistem Air Minum Perpipaan Lolak.
16) Pembangunan SPALS-S (Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat) di Kabupaten Kepulauan Sitaro.
17) Pembangunan Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.
18) Optimalisasi TPA Regional Mamitarang, Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) dan tempat pengolahan Limbah B3.
19) Pembangunan RSUD Bolaang Mongondow Selatan.
20) Pembangunan Sekolah Unggulan Garuda (SMA Taruna Nusantara) dan Universitas Totabuan Bogani.
21) pembangunan Sekolah Rakyat di tiga kabupaten/kota.
22) Pembangunan Pelabuhan Perikanan dan Cold Storage di daerah kepulauan.
23) Pembangunan Gedung Kesenian dan Fasilitas Olah Raga Standar Nasional (PON).
24) Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di daerah kepulauan.
25) Lanjutan Pembangunan Manado Beach Walk (MBW).
26) Peningkatan keandalan infrastruktur berketahanan bencana seismik di Kota Kotamobagu.
27) Pembangunan pengaman pantai Pasar Towo’e dan pengaman pantai Boroko.

Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kita akan mencakup 190 Program yang tersebar di 39 Organisasi Perangkat Daerah. Ini terdiri dari 72 Program Prioritas dengan 13 Indikator Kinerja Utama, 65 Indikator Kinerja Daerah (IKD), dan 316 Indikator Kinerja Kunci (IKK) selama rentang waktu 2025 – 2030. berdasarkan hasil evaluasi terhadap realisasi pendapatan, belanja, dan pembiayaan periode 2020-2024, kinerja APBD kita memang berfluktuasi. Realisasi Pendapatan daerah berada di kisaran Rp 3,53 -3,958 Triliun, sementara Realisasi Belanja daerah di kisaran Rp 3,36 – 4,5 Triliun. Untuk realisasi pembiayaan daerah, trennya di kisaran Rp 73,59-949,1 Miliar Melihat data ini, kerangka keuangan kita untuk 2025- 2030 diproyeksikan sebagai berikut:

1) Pendapatan di tahun 2025 kita targetkan Rp 3,82 Triliun, dan akan naik bertahap menjadi Rp 3,96 Triliun di tahun 2030.
2) Untuk tahun 2025 kita proyeksikan Rp 3,66 Triliun, dan akan naik bertahap menjadi Rp 3,95 Triliun pada 2030. Yang paling penting, kinerja RPJMD Tahun 2025-2029 dalam mencapai Visi dan Misi kita di akhir periode nanti, akan kita ukur dengan beberapa indikator makro pembangunan, di antaranya:

1) Pertumbuhan Ekonomi: Kita targetkan di angka 7,5- 8,5 persen.
2) Tingkat Pengangguran Terbuka: Kita targetkan turun ke angka 5,0 -4,40 persen.
3) Tingkat Kemiskinan: Kita targetkan turun ke angka 4,62 — 4,22 persen.
4) Indeks Modal Manusia: Kita targetkan mencapai angka 0,55. Dengan semua penjelasan ini, kami sangat berharap dokumen RPJMD Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2025-2029 bisa jadi landasan yang kokoh bagi kita semua dalam merumuskan kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan daerah yang lebih terarah, sinergis, dan berkelanjutan. Melalui RPJMD ini, mari kita wujudkan Sulawesi Utara yang lebih Maju, Sejahtera, dan Berdaya Saing, demi meningkatkan kualitas hidup seluruh masyarakat secara berkeadilan dan berkelanjutan.

Setelah mendengarkan penjelasan Gubernur, lima fraksi di DPRD Sulut menerimanya untuk dibahas lanjut, kemudian di bentuk Pansus Ranperda RPJMD yang diketuai Ketua Fraksi Gerindra Louis Schramm.(adv/mom)

- Advertisment -